Menulis tidak selalu demikian semudah saat kita bicara. Atau bisa jadi anda termasuk yang sebaliknya, namun seandainya sedemikan adanya pastilah anda tak mau dianggap sebagai mesin printer atau mesin photocopy.
Anda pastilah tetap diri anda yang sangat unik meskipun anda sendiri merasa belum menemukan keunikan anda, anggaplah anda setuju akan hal itu. Untuk mempermudah apabila anda belum setuju juga anggaplah anda mencoba setuju akan hal uti. Mudahkan? Anda tinggal menukar dua huruf saja.
Menurut apa yang anda rasakan sendiri, ketika mendengar kata "mengacungkan" apa paling tersambung dalam pikiran anda?
Akan seperti apa pilihannya tidak ada yang perlu dianggap salah, atau dianggap paling baik dalam pilihan ini.
Anggaplah : dengan membuat satu pilihan ada sebuah pencapaian tertentu dengan hadiah yang tak terduga ( anggapan tidak usah dipersoalkan alias tidak selalu nyata hanya sebatas anggapan)
Manfaat tantangan mungkin pernah kita jumpai sejenis ini jangan sampai serta merta membuat kita bereaksi, misalnya :
Mengacungkan kepalan tangan,
Mengacungkan jotos,
Mengacungkan jempol, atau bahkan mencari -cari siapa yang mengacungkan diri bahkan sampai orang ling-lung dan menggelandang, itu pasti sudah kelewatan.
Inti yang njelimet seperti atom sampai ke proton dan saudara - saudaranya akan mempersulit banyak kepala untuk membicarakan apalagi menghitungnya dengan aneka rumus - rumus, maka sama siapa dengan cara apa perkara, masalah dan taktik, jurus yang ditimbang -timbang oleh ketenangan anda sudah dapat anda masukkan sebagai salah satu dari inti terbaik dari anda, tidak selalu harus mengacung acungkan kesemua orang untuk memastikan pilihan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar