M E N U

Pucuk Kisah Tengah Bulan





Di sudut pulau yang dulu daerah tertinggal Konon setiap pejabat Tidak ada satupun yang akan merasa bangga pernah di sana Semuanya berubah dan berbeda Kini, siapa saja mendambakan punya kesempatan berada di sana setelah melihat berbagai perubahan yang terjadi pada siapa saja yang telah mendapat kesempatan berada di sana.Tersebutlah Si Joba Begitu panggilan akrab simantan dari nama tengah Jaboda penguasa jalan saat muda yang akhirnya bertobat hingga menggapai puncak karirnya juga disana.   Namun suatu malam jauh dari biasa wajahnya sedikit memerah usai menonton pagelaran seni yang telah dibukanya.... 
Tanpa ingin menunda, tanya sesegera ia lontarkan agar penasaran tidak menjadi beban di kepalannya yang kini mulai ditumbuhi ubban;  "Siapa ia bikin berani banyak bicara selantang itu ?"

Tampak usaha orang yang dianggap sebagai yang dipercaya menggambarkan ia yang diundang dalam pementasan ini adalah penduduk dari  seberang pulaunya namun sudah biasa dipakai di pulau-pulau sekitar sini dengan aneka kepiawaiannya yang sudah tidak diragukan lagi.
"Tiada maksudnya untuk menyerang siapa pun kecuali untuk membebaskan siapa pun mengerti seni hidup; jadi kita biarkan berlangsung keadaan meriah yang alami ini tanpa perlu dicampuri oleh yang tidak mengerti betul akan seluk-beluk kekuatan sejarah dan tradisi yang dihidupi di sini!"

peti yang dibawanya itu berisi semua hingga semuannya usai dipermainkan  dan jangan hanya melihat sepotong isi cerita .... sudah mengeluarkan umpat apa lagi kemarahan.....barang tidak bisa lari harus balik lagi.... itu yang mana jangan salah kita langsung menunjuk semau kita karena kita saai ini adalah penonton, tepatnya saat ini kita bukanlah pemain,.... kira-kira begitu Bapak yang saya tahu cuma sedikit".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar