Mengawali refleksi sendiri tentang sebuah kata orientasi sayang memutuskan sendiri memecah kebimbangan dari sebuah kata saja yaitu kata duduk. Pilihan yang mudah dibuat saat saya sedang duduk dan sambil mendengarkan musik serta minum kopi untuk mencari tahu tentang isi dan arti dari sebuah artikel yang sepertinya agak sulit dipahami.
Duduk itu gampang. Begitu sederhana dapat dengan mudah kita lakukan terutama untuk yang masih produktif apalagi sehat. Tinggal letakkan pantat di kursi yang diminati, di tikar, di bangku dan dimana saja semau kita. Itu seperti tidak butuh teori untuk duduk santai sendiri yang tentu akan berbeda ketika duduk berinteraksi dalam forum, media atau berada di dalam sebuah acara yang istimewa disaksikan orang banyak.
Duduk bisa merilekskan, juga bisa kehilangan, entah itu kehilangan rasa lelah dan kehilangan kesempatan untuk bergerak lebih leluasa dan berbeda dengan posisi berdiri. dan ini tentu bukan inti dari yang ingin saya tulis dalam refleksi ini. Menguji arah pikiran tidak ada salahnya apabila kita juga mengambil bagian jujur dan kritis adalah bagian ini bukan bagian yang terpenting namun muncul. Namun tidak ada salahnya dimunculkan untuk mengangkat kesadaran pribadi.
Mulus semua uraian dapat disajikan oleh mereka yang ahli dalam bidangnya masing-masing dan tak kurang semangat serta menggebunya sangat mengundang minat yang meluangkan waktu yang duduk ingin tahu terpancing untuk terus membuka mata jauh dari kantuk dan tertular semangatnya. Semoga semangat itu tidak hilang dan dibawa ketika memasuki dunia nyata.
Hingga semoga Orientasi Hasil tidak lagi sesempit cara pandang yang gitu-gitu aja, dan tidak jenuh pada pengembangan yang berkelanjutan tanpa selalu membatasi diri. Biar saja orientasi yang lain dan tidak terhitung jumlahnya tidak memusingkan tetapi dengan sendirinya tergali bersama proses bersama yang lain tanpa harus tergesa-gesa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar