Menyatakan Dengan Baik Perasaan Negatif Bisa berarti Positif

Sore tadi, anakku tampak uring-uringan.
Semua pertanyaan seperti salah, segala tawaran dan ajakan tidak ada yang menarik baginya , ahhh ada apa ya???

Bagaimana perasaan kita ketika menghadapi anak kita yang tampak ogah-ogahan mengerjakan tugas, atau menyelesaikan pekerjaan rumahnyanya. Apakah kita marah, memaksanya atau mencari tahu untuk memahaminya. Adakalanya bahkan beberapa anak menjawab dengan suara yang agak ketus dan marah, bukan ekspresi sewajarnya bagaimana ia berkomunikasi dengan kita. Pasti ada beberapa faktor yang mungkin sedang mempengaruhi tindakannya ini. Kelelahan dan kejenuhan adalah hal yang sangat sering kita rasakan dan jumpai di sekitar kita. Kadang kita butuh ketenangan untuk menerima, memahami dan mengerti hal-hal yang sangat dekat ini. Anak-anak memiliki semua perasaan itu sama dengan kita semua.

Akan menjadi mudah ketika anak-anak kita dapat dengan jujur dan mudah menamai apa yang mereka rasakan misalnya, "Aku capek, Ma... bolehkan aku main dulu?,"Aku bosen Ma.... belajar terus", "Aku bingung ... gimana jawabnya" dan lain sebagainya. Namun tidak semua anak mampu menyatakan apa yang mereka rasakan dalam ungkapan-ungkapan positif untuk membuat orang tua mengerti mereka. Beberapa anak bereaksi dengan tindakan-tindakan seperti menulis dengan alakadarnya, meremas kertas, memukul-mukulkan penggaris bahkan ada yang dengan tindakan kasar merusak benda-benda disekitarnya.

Mengalami hal-hal seperti ini, kita sebagai pribadi dewasa sangat penting untuk memahami mereka dan membantunya. Bisa menjadi yang pertama untuk mereka adalah belajar menamai perasaan-perasaan yang sedang mereka rasakan. Berilah kesempatan pada mereka untuk rileks dan punya kemerdekaan untuk bicara, menyampaikan keinginannya tanpa rasa takut. Dengan melatih diri memahami yang sedang dirasakan, akan menjadi hal mudah bagi mereka untuk menyampaikan rasa kecewa, rasa takut, lelah, jenuh, bingung dan lain sebagainya.

Kita dapat menggunakan film anak-anak, kartun, game, cerita-cerita dan media lain yang anak sukai untuk melihat bagaimana para tokoh-tokohnya melewati perasaan-perasaan negatif dengan berbagai cara yang  indah dan menarik. Membicarakan keluhan, menyampaikan harapan, dan memperjuangkan cita-cita dan harapan-harapan sang tokoh cerita.

Ketika menulis halaman ini, sebenarnya saya dalam keadaan malas menulis.Hal ini membuat saya menjadi lebih cepat merasakan keadaan anak yang juga sedang jenuh dan ingin bermain.
Namanya juga tulisan orang lagi malas, (tapi masih beruntung menghasilkan tulisan dan bukan kekacauan hi hi hi) tak akan ini memuaskan, dan tentu saja hasilnya kan berbeda saat sedang semangat seperti anda saat ini..... silahkan ditambah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar