M E N U

A m a n



Aman dapat diterima sebagai perasaan, atau keadaan, yang menggambarkan orang, benda juga wilayah. Secara lebih sempit ketika perasaan ini dibawa dalam suasana  belajar maka aman menjadi kata yang sudah secara otomatis bagai sudah diamanatkan oleh semua yang berada di dalamnya. Mereka yang belajar, mereka yang mengajar dan seluruh penyelenggara tidak akan menyanggah bahwa hal ini sangat mendukung kelancaran proses belajar. Kata ini bukan hasil perumusan baru atau mengada-ada seperti tulisan fiktif numun juga bukan kajian ilmiah terhadap suatu kasus. Menyegerakan kata itu ada disini ketika ia muncul dan membiarkan berada di awal paragraph agar menjadi bagian yang dapat dibahas suatu saat.


Untuk cuaca yang dingin, manakah yang paling tepat untuk anda kenakan? Hal semacam ini tidak akan menjadi persoalan untuk anda. Anda sudah seperti otomatis bisa mengukur kemampuan dan daya tahan tubuh serta bereaksi dan mengambil pilihan terbaik. Tetapi bagi teman anda dengan balitanya pasti tidak demikian. Apalagi sang anak sudah sudah punya pilihan yang paling disukainya, tanpa mau dengar penjelasan orang tuanya. Rasa aman dan nyaman baginya bukan urutan utama. Dalam konteks ini orang tua penting dan sangat penting mengambil peran, terlepas anak sudah paham atau belum.

Nenek bilang itu berbahaya. Apakah alasan nenek pernah atau sempat didengar oleh cucu-cucunya, atau cucunya yang tidak mendengar ataukah mereka para cucunya mendengar tetapi tidak ada yang mengerti? Jika demikian bagaimana mereka bisa percaya dapat dipertanyakan. Namun jika ini hanya syair dari sepotong lagu ia .... jangan dipikirkan namun jadikan saja bagian untuk bersenang-senang dengan orang terdekat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar