432 Hz - Gelombang Alpha Menyembuhkan Seluruh Tubuh - Emosional & Fisik,...


Dari ujung ranting beruntai ikatan daun, dipenuhi kepulan asap langkah kecil itu mulai memberanikan memanjat, setelah  sekian lama mengamati dan mengitari dari kejauhan batinya ingin sesegera menelusupkan  pada setiap lekuk interior yang konon penyangga besar tidak dapat langsung dilaluinya, memutar beriring dengan setiap ujar menjadi pilihan dikedepankan  bersama hitungan  teman pembawa pesan dari kiri kanannya hingga kejauhan melengkapkan tercabutnya harapan manis  dari setiap rongga huniannya. Senda gurau dalam tunda ketika kakinya menuruni setiap jenjang letak beralas penataan beriring setiap tetesan keringatnya  usai terperas sengatan-sengatan terik siang pada cerah hari yang punya sinar tajam, ingat akan bulan yang akan masih lama menampakkan dirinya, sebelum hari berganti.... andai lagumu dapat dipahami... ingin ia menyanyikan; di saat itu, ketika kepulan asap bagai gelombang menerbangkan sayap -sayap kecil jadi nyanyian.



Kami tidak ingin datang lagi pada yang tidak memberi solusi, apalagi semakin membingungkan dengan penjelasan yang kesana kemari merasa bukan bagiannya untuk direpotkan pada hal yang mungkin dianggap kecil baginya, mengingat bukan perintah atasan apalagi menilik ukuran nominal tiada menimbulkan giur hingga meliuk sebagian baginya. 
Sedang betul-betul sibuk atau pura-pura sibuk bahkan tidak tahu pun bagaimana mungkin kutahu tentangnya yang sudah mengatakan bila tidak bisa membantu dalam hal ini, bahkan untuk kesekian langkah awal dengan menyalahkan sistemnya "memang begitu".
Menanti saran apa yang bisa dilakukan agar sepotong kue dapat dikunyah tentu tidak membiarkannya tergeletak di atas piring, melainkan mengambilnya dan memasukkannya ya... memasukkan ke dalam mulut , mengunyah hingga menelannya; membuat seolah serba salah untuk bertanya lebih padanya karena merasa sudah melakukan sesuai sebagaimana aturan yang  baru mampu dipahaminya.
Data yang dapat langsung dibuka menjadi kenyataan yang mudah di buktikan seolah sudah dengan mudah dapat pematah agar tidak lagi mengusiknya melakukan apa yang sedang ia lakukan, tanpa mau melihat lagi ada apa yang membuat bagian yang harus sampai padanya urung mengalir ke tempat seharusnya, akankah ia menanti sang pemberi meneriakkan kebodohan yang tiada disadarinya atau ingin mengalirkan ke tempat lain yang baginya lebih baik dan menjanjikan.
Rekam dan ingatan akan mengingkar dari setiap sahutannya bagaikan nyanyian yang diputar mengisi ruangan itu sama walau sekali tidak membawanya pada kekuatan dirinya namun tampak semakin mengacaukan pemusatan perhatiannya akan apa yang layak dan harus dikerjakan.
Jejak yang telah dibuat kurang lebih sama juga dengan yang  dibuat penghuni sebelumnya, untuk apa segala yang dikerjakan bagi setiap yang datang dan bertanya banyak hal untuk diselesaikan, sebagian dapat dilewati pada batasan waktu yang ditentukan, sebagian dibiarkannya menumpuk dan tidak dilihat lagi entah karena alasan apa.
Koma, titik dan coretan memang disebutkan bukan menyalahkan tetapi mengoreksi atau membetulkan tidak pernah terbantahkan, namun tetap tiada guna bagi yang dikesampingkan untuk nyata diselesaikan apa yang memang harus dibenarkan, disitu belum muncul kata kekecewaan menyadari masih akan adanya margin perbaikan daripada dirinya terbawa dan tercebur dalam kalangan ras mua...hhh seolah ciuman cinta terbaik diberikan memisah usirkan beban keadaan ketika bersama hingga berpisah.

Mohon tidak pernah jadi permohonan selain digantungkan begitu saja jadi penghuninya pohon yang telah tumbuh hingga semakin rindang.
Sabar hanya nasehat luput dari jangkau kedua alas memberinya batas kedaluwarsa memaksa wajah tertinggal itu mengusik lagi seperti kucing kelaparan mengendus hingga menempelkan perutnya yang telah kosong meringikkan bisik memelas pada tuan yang tertidur.
Menanti juga berandai sang tuan membuka mata dan sedikit melangkah untuk sepotong duri ikan asin terulur buat dirinya.

Tidak untukmu penghuni masa kini, adanya tinta emas tertumpah dihadapanmu yang mampu mengerti akan banyak hal, itu tiada lain sepotong kisah gelombang temu masa lalu ketika suarnya datang menggoreskan ingatannya, untuk kekasih kecilnya.

Ada dimana tidak penting lagi baginya kini, yang mengerti hakekat keberadaan dirinya.
Dalam sepi ia menuai kesenangan hingga caranya bahagia, dalam keriuhan ia dapat mengalir dengan semangat juga yang dinamai sukacita bagi kebanyakan orang.
Struktur buatanya tiada perlu diukur hingga dana terhambur jika hanya untuk mamadankan dengan suara dengkur,atau bermainnya bocah dengan air juga penyubur.
Kumur-kumur hanya sedikit tuangan air dibutuh agar jigong terguyur untuk apa kita ikutan takabur.
Kok bisa sesulit itu padahal didudukkannya dia disana karena sudah berumur...
Aneh bagi beberapa yang tahu ataukah ajaib tidak dibuat dengan tulang dan tanduk dipotong potong, dilubangi namun tidak untuk dimakan kecuali, kembali menghisap semua tanya yang bertaburan semakin banyak tanpa terjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar